Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2015

Ke-ngelantur-an Ilmiah

Anda, pembaca, pasti sudah tahu istilah real time 'waktu nyata', atau yang semakna dengan istilah itu. Suatu peristiwa dalam lingkup waktu yang terjadi dan karena teknologi zaman, peristiwa itu dapat disaksikan secara real time oleh manusia lainnya di belahan bumi yang lain. Anda, memiliki kawan di belahan dunia lain dan melakukan video call , ini salah satu contohnya. Malam dan siang, sebagai pembeda waktu sudah mampu "dilangkahi" oleh teknologi zaman ini. Benarkah demikian?

Refleksi Mina 2015

Ibadah Qurban yang sudah "mengkarat" membudaya di setiap negeri Muslim tahun ini diiringi dengan dua kali musibah di tanah Suci. Dalam lintasan waktu, itu semua terjadi dan menimbulkan kebahagiaan juga sekaligus kedukaan mendalam –kebahagiaan haru– bagi para pelaku peristiwa.  Musibah Mina 2015 waktu setempat, ketika di sisi belahan dunia lain para Muslimin merayakan kebahagiaan selepas melaksanakan solat 'Ied Adha, di tempat Suci musibah itu terjadi dengan jumlah Syuhada –Insya Allah– wafat lebih dari ratusan jiwa. Jiwa-jiwa yang telah membuktikan ketundukan dan ketaatannya dengan memenuhi panggilan Ilaahi untuk berhaji, semoga kini sudah tersenyum menjemput pahala yang sudah dijanjikan-Nya. Aamiin.  Ya, esensi ibadah berkurban adalah mengenai ketundukan. Meneladani sang Khalilullah, Nabi Ibrahim A.s yang merendahkan dirinya di hadapan perintah Rabb-nya dengan ketaatan serta ketundukannya melaksanakan perintah-Nya. Dan, para jamaah haji yang telah berpulang...

Jika Hati Bertemu Hati

Ada sebuah ungkapan dalam penyajian berita, begini ungkapannya: "Orang digigit anjing, itu biasa –bukan berita–, tapi jika orang menggigit anjing, ituu baru berita." Menurut saya pribadi, maksud dari ungkapan itu adalah suatu informasi akan menjadi berita –jika– dan bisa jadi populer jika isi yang diangkat dalam berita informasi itu adalah sesuatu hal yang diluar ke-umum-an. Dalam penyajian berita informasi, headline adalah utama, baru kemudian kepada keterangan deskripsi dari headline , sebagai pendukung penjelasan isi dari headline . Eh, tapi kalau saya perhatikan kenapa menggunakan headline ya? Head , kepala. Line , baris. Baris kepala. Ini adalah judul berita. Ya, menurut saya ini adalah judul. Jika headline ini sudah kuat maknanya, deskripsi dari headline bersifat melengkapi saja. Headline , utama. Deskripsi, penjelasan headline .

Ingin Mengirim Naskah Tulisan ke Penerbit? Baca Ini!

Sumber: allaboutnovel Halo pembaca. Masih suka ubek-ubek di Google mencari informasi yang Anda butuhkan? Sama. Saya juga. Ya cari informasi berita, yang unik, atau mencari informasi peluang mendapatkan penghasilan. Sekadar tips saran saja dari saya. Mencari informasi  di Google tetap harus kritis melihat sumber pemberi informasinya. Valid dan terpercaya. Itulah informasi yang bisa berbuah menjadi sesuatu yang bermanfaat buat kita.

Kapan Dolar Jatuh Terjerembap?

Selepas bangun tidur pagi ini, saya -sesuai kebiasaan- mau minum kopi favorit saya, kopi hitam. Tapi karena stok kopi habis, akhirnya saya keluar -ke warung untuk ngopi- rumah dengan sedikit "kembang" mata masih menghiasi sudut-sudutnya. Nikmat, itu yang saya rasakan ketika menyeruput kopi beraroma wangi berwarna hitam pekat. Saat saya dalam keadaan "fly" kopi, tiba-tiba saja pikiran saya dicolek oleh sebuah pertanyaan: Kapan Dolar jatuh terjerambab?

Pak & Bu Ledak vs Bu & Pak Ledek

Selalu saja begitu. Jabatan dan harta selalu menjadi tolok ukur tingkat kehormatan seseorang dalam masyarakat lingkungannya – meski sebagian kecil anggota masyarakat masih ada yang tidak bertolok ukur dengannya – , begitu pula dengan yang terhormat, Bapak Ledak dan Bu Ledak ini.   Pasangan meledak   ini memang sangat meledak-ledak bila bicara soal kehormatan. Mereka kaya, bila tak dianggap – sebab kekayaan-nya – atau merasa tidak dihormati sebab jabatannya yang menjadikan mereka kaya, meledaklah mereka. Tidak peduli siapa pun, di mana pun, jika mereka berdua merasa dianggap sama dengan masyarakat lainnya, maka meledaklah mereka dengan ucapan-ucapan setinggi langit meski mereka berdua belum pernah sama sekali mengunjungi langit.

Melangkah Menuju Akhir

Gue masih punya satu tanda tanya besar yang belum kejawab berkaitan dengan waktu. Tanda tanya ini yang bikin gue jadi bikin tulisan-tulisan di blog ini yang ada kaitannya (meski kadang ada artikel yang nyengsol dari topik waktu, hehe) dengan apa yang berusaha gue coba pahami dari waktu. Ini juga gue pas lagi ngetik artikel ini masih belum tahu apa yang gue mau tulis. Ngetik ditemenin sama kopi hitam favorit gue plus camilan. Hehehe. Bentar ye, gue nyamil plus nyruput sisa kopi hitamnya dulu.

Itulah Uniknya Gaya Ide Menulis Ide

Menulis ide dan ide menulis tidaklah sama. Dua hal inilah yang bikin saya nggak bisa tidur malam ini. Pikiran saya bertanya-tanya, "Apa bedanya dari dua hal itu ya?" Menulis Ide Kalau dilihat dari susunan kata-katanya, –menulis ide– ya titik beratnya di menulis ide -nya. Maksudnya, apa yang ditulis si penulis ya berkaitan dengan ide yang disampaikan penulis dalam bentuk tulisan. Contoh sederhananya? Mmm … apa ya. Oya, contohnya seperti saya yang penggemar kopi hitam, saking gemarnya minum kopi hitam, saya mempunyai ide bagaimana meracik kopi hitam biasa menjadi lebih nikmat jika diminum. Nah, ide saya tentang bagaimana meracik kopi hitam menjadi lebih nikmat itu saya tuliskan tuntas, dari A sampai Z. Itulah menulis ide. Kalau saya perhatikan, banyak dari para blogger menggunakan cara menulis ide ini yang kemudian di posting di blognya. Tapi tetap dengan menggunakan gaya menulis khas mereka –para blogger– sendiri dalam gaya penulisannya. Enaknya pakai cara menulis ide...