Melangkah Menuju Akhir

Camilan
Gue masih punya satu tanda tanya besar yang belum kejawab berkaitan dengan waktu. Tanda tanya ini yang bikin gue jadi bikin tulisan-tulisan di blog ini yang ada kaitannya (meski kadang ada artikel yang nyengsol dari topik waktu, hehe) dengan apa yang berusaha gue coba pahami dari waktu. Ini juga gue pas lagi ngetik artikel ini masih belum tahu apa yang gue mau tulis. Ngetik ditemenin sama kopi hitam favorit gue plus camilan. Hehehe. Bentar ye, gue nyamil plus nyruput sisa kopi hitamnya dulu.




Konsep
Mmmm ... terasa seperti baru kemarin saya ngompol untuk pertama kalinya. Rasa dari makanan bekal yang biasa saya bawa sewaktu masih sekolah Taman Kanak-kanak, masih bisa diingat oleh lidah saya. Juga ketika jatuh dari pohon dan keseleo pergelangan kaki kiri saya sewaktu zaman Sekolah Dasar, nyawa saya yang masih terselamatkan ketika menyeberang jalan menuju sekolah dan diserempet angkutan umum. Wafatnya teman akrab saya sewaktu Sekolah Dasar karena penyakit leukimia (waktu itu saya menangis setelah tahu Ludi, ya, Ludiono wafat). Dan sepertinya masih banyak ingatan saya tentang kejadian-kejadian di waktu lalu. (Aneh nih, paragraf pertama pakai kata "Gue", sedangkan di paragraf ini pakai kata "Saya").


Hal yang paling dekat dengan diri kita adalah kematian dan hal yang paling jauh dari diri kita adalah masa lalu.

Waktu, menurut saya adalah seperti kendaraan yang berjalan satu kali jalan. Melangkah menuju akhir. Itu bisa jadi gambaran waktu, opini saya yang didapat dari dalam otak reot yang kadang sering berdecit jika porosnya dipaksa berputar lebih cepat. Belum pernah dalam sejarah hidup saya mendapati waktu yang berputar balik ke awal. Tidak ada!

Logo
Semua ciptaan Tuhan, bergerak. Tidak ada yang tidak bergerak. Bahkan kadang tanpa kita sadari. Seperti kutu rambut yang bergerak mengikuti kemana si empunya kepala, pergi. Jika beruntung, kutu rambut itu bisa ikut ke luar negeri, bahkan ikut ke luar angkasa! Kita umpama kutu rambutnya dan bumi umpama kepala. Ke mana bumi pergi? Ke mana matahari pergi? Ke mana bulan pergi? Dan terakhir, ke mana waktu pergi? (yang terakhir ini adalah pertanyaan yang belum bisa saya jawab). Jika pembaca perhatikan logo blog ini –zero, kosong–, itu adalah seperti manzilah bumi, matahari, bulan -begitu juga dengan benda-benda angkasa lainnya–. Mereka beredar, dari satu titik awal dan kembali lagi ke titik awal dimana mereka bergerak pertama kali. Tapi waktu?! Bagaimana dengan waktu?!

Rupanya jari-jemari saya ini hanya berniat membuat artikel pertanyaan saja. Tidak lebih. 

Comments

Pos Populer