Berjalan Menuju Akhir

Kepribadian seseorang terbentuk dari bagaimana cara dia menjalani perjalanan hidupnya. Semua orang menyusuri jalan yang sama, jalan menuju akhir, tapi dari ruas jalan yang sama yang dilalui ini, menghasilkan suatu karakter kepribadian beragam.

Kebahagiaan dan kesedihan adalah dua hal yang selalu mengiringi perjalanan hidup seseorang. Dua hal yang niscaya selalu ada, tapi efek peleburan dua hal itu menghasilkan sesuatu yang tak sama. Kebahagiaan dan kesedihan adalah sejatinya harmoni –yang seharusnya– menghasilkan nada-nada indah. Disinilah letak perbedaan kemampuan setiap orang dalam merangkai dua nada itu menjadi karakter lagu, laku-lampah kepribadiannya. Bukan masalah berapa banyak kuantitas dua entitas dalam satu rangkaian nada lagu dalam kehidupan. Tapi, bagaimana menata dua entitas itu menjadi harmoni berkarakter yang melekat dalam kepribadian seseorang. Orang yang mampu melakukan itu semua layak disebut sebagai "komposer", "komposer" bagi jalan kehidupannya.

Lantas, timbul sebuah pertanyaan, "Bagaimana cara meraih gelar komposer itu?" Kesederhanaan ... jawabannya. Kesederhanaan adalah satu kata depan untuk mulai menyikapi kata setelahnya. Kesederhanaan menyikapi kebahagiaan. Kesederhanan menyikapi kesedihan. Seseorang tidak melulu bahagia dan seseorang tidak melulu sedih dalam perjalanan hidupnya. Seseorang yang membiasakan sederhana dalam menyikapi kebahagiaan dan kesedihan, satu waktu kemudian mampu mengharmonisasikan pengalaman-pengalaman dalam perjalanan hidupnya menjadi nada-nada indah berkarakter dan melekat dalam pribadinya. Nada-nada indah yang setia menemaninya berjalan menyusuri jalan menuju akhir.


Di ilhami dari dua pasangan tegar menyusuri jalan hidupnya.

Comments

Pos Populer